CIKARANG PUSAT – Transformasipublik.com -
Pada hari ketiga sejak dicanangkan secara serentak Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, Kabupaten Bekasi sudah mencatatkan 153.812 atau 41,3 Persen anak yang menjadi target sasaran telah diimunisasi.
“Target sasaran kita se- Kabupaten Bekasi adalah sebesar 372.766 dan berkat upaya-upaya yang kita lakukan saat ini sudah sebanyak 153.812 anak-anak balita di Kabupaten Bekasi sudah diimunisasi melalui program ini. Tentu capaiannya akan terus bertambah setiap harinya,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah, pada Kamis (06/04/2023).
Dikatakannya Dinas Kesehatan sendiri menargetkan minimal sebesar 95 Persen anak-anak balita di Kabupaten Bekasi menerima imunisasi Polio ini. Pihaknya juga melakukan beberapa upaya untuk mengoptimalkan program Sub PIN Polio agar dapat tercapai secara cepat dan tepat sasaran, serta mengejar sasaran yang belum menerima imunisasi sebanyak 218.954.
“Mulai dari penggalangan komitmen seluruh stakeholder dari tingkat kabupaten hingga desa. Kemudian kita melibatkan seluruh sektor termasuk swasta , posyandu, bidan prakter mandiri kurang lebih sebanyak 2.883 pos untuk membantu program ini,” jelasnya.
Pihaknya juga melakukan upaya percepatan melalui door to door dengan menyasar kepada masyarakat yang tidak sempat datang ke pos-pos pelayanan sub PIN Polio agar cakupannya dapat terpenuhi. Dia juga mengimbau agar masyarakat dapat memahami bahaya apabila mengabaikan program imunisasi Polio. Hal itu lantaran Polio merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan cepat penyebarannya.
“Hanya dua pencegahannya terhadap virus atau penyakit ini, yakni dengan imunisasi itu sendiri dan yang kedua adalah menjaga pola hidup bersih dan sehat. Jadi imbauannya terapkan pola hidup bersih dan sehat sehari-hari dan bawa anak balitanya ke pos-pos pelayanan Sub PIN Polio di wilayahnya masing-masing,” katanya.
Lebih lanjut, dia juga menyebutkan bahwa program ini juga dapat membantu pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Bekasi.
“Meski tidak berhubungan langsung akan tetapi apabila terkena kepada masyarakat maka akan mempengaruhi perkembangan sumberdaya manusianya sehingga menjadi tidak produktif akibat dampak dari penyakit Polio ini,” ujarnya.
(Ps/Red)